MEMPELAJARI HUBUNGAN ANTARA KONDISI PENYIMPANAN DAN KADAR AIR AWAL BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) DENGAN PERTUMBUHAN JAMUR SELAMA PENYIMPANAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nurhaya Kusmiah
Salengke Salengke
Supratomo Supratomo

Abstract

Kadar jamur merupakan jumlah biji berjamur dalam 100 biji selama penyimpanan, kadar jamur dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan yang digunakan, seperti kelembaban dan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar jamur biji kakao yang disimpan pada 4 jenis penyimpanan yaitu kotak penyimpanan tanpa perlakuan, sirkulasi (exhaust), AC 25 °C dan 20 °C selama 3 bulan penyimpanan berdasarkan pada kadar air awalnya, biji kakao yang digunakan yaitu fermentasi 3 dan 5 hari serta tanpa fermentasi dengan kadar air awal 7% dan 10 % masing-masing sampel. Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh kadar jamur paling rendah yaitu biji kakao pada kotak penyimpanan menggunakan AC dengan suhu 20 ºC, karena pada penyimpanan ini RH dapat dipertahankan sekitar 70% dan suhu juga saangat rendah mengakibatkan jamur tidak mudah berkembang, dan berdasarkan nilai yang diperoleh pada tabel korelasi menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pertumbuhan jamur dengan kondisi penyimpanan, dimana tanda negatif pada kolom nilai menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka pertumbuhan jamur semakin rendah.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Kusmiah, N., Salengke, S., & Supratomo, S. (2018). MEMPELAJARI HUBUNGAN ANTARA KONDISI PENYIMPANAN DAN KADAR AIR AWAL BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) DENGAN PERTUMBUHAN JAMUR SELAMA PENYIMPANAN. Jurnal Agritechno, 8(2), 149–166. https://doi.org/10.20956/at.v8i2.80

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>