Penerapan Mesin Pemotong Padi (Power rice cutter) pada Kelompok Tani Padi Di Kelurahan Banyorang Kabupaten Bantaeng

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Iqbal Salim
Muhammad Rizal
Abdul Azis
Mahmud Achmad
Gemala Hardinasinta
Husnul Mubarak
Mursalim
Junaedi Muhidong
Salengke
Ahmad Munir
Sitti Nur Faridah
Abdul Waris
Daniel Useng
Suhardi
Diyah Yumeina
Olly Sanny Hutabarat
Haerani
Muhammad Tahir Sapsal
Intan Febriana
Hartono
Anugrah Feri Hermanto
Dedianto Pasomba

Abstract

Pemotongan padi saat panen secara manual dengan sabit menyebab tingkat kehilangan mendekati 5%.


Sekitar 1000 ha persawahan yang ada di kecamatan Tompobulu berada pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut (mdpl) dengan petakan-petakan kecil (<0,15 ha) dan berpola sawah terassering.


Masalah utama yang dihadapi petani di kecamatan Tompobulu kabupaten Bantaeng dalam penanganan panen padi adalah tingginya susut (losses)  baik  secara  kuantitatif  maupun  kualitatif.    Permasalahan  tersebut  berakibat adanya  kecenderungan  tidak  memberikan  insentif  kepada  petani  untuk  memperbaiki tingkat  pendapatannya.  Padi atau gabah  yang  kadar  airnya  tinggi  mempunyai sifat  mudah rusak  dan akan mengalami  susut  pada  saat penanganan panen. Menurut BPS (2021) angka produksi gabah sebesar 75 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) sesungguhnya  dapat  lebih tinggi lagi apabila dilakukan penanganan yang baik pada saat panen (2). Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) menunjukkan bahwa susut hasil panen padi di Indonesia saat ini masih cukup tinggi, yaitu 9,5% yang terjadi pada saat panen dan 4,8% saat perontokan (2).  Penanganan panen yang baik dan tepat dapat menekan susut dan menghasilkan kualitas gabah/beras yang tinggi sehingga dapat meningkatkan harga jual gabah/beras petani.


Teknologi penekanan kehilangan hasil yang dipilih untuk diterapkan harus teknologi yang sesuai dengan spesifik lokasi. Secara umum metode atau teknologi untuk menekan kehilangan hasil panen dapat ditempuh dengan sistem panen beregu, yang dilengkapi dengan unit alat pemotong dan perontok dengan penerapan proses yang baik. Pada daerah dengan pemilikan lahan sempit, penerapan teknologi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pengembangan sistem panen yang dilengkapi dengan mesin pemotong padi (power rice cutter) dan perontok padi atau Power Thresher.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Salim, I., Rizal, M., Azis, A., Achmad, M., Gemala Hardinasinta, Husnul Mubarak, Mursalim, Junaedi Muhidong, Salengke, Ahmad Munir, Sitti Nur Faridah, Abdul Waris, Daniel Useng, Suhardi, Diyah Yumeina, Olly Sanny Hutabarat, Haerani, Muhammad Tahir Sapsal, Intan Febriana, Hartono, Anugrah Feri Hermanto, & Dedianto Pasomba. (2024). Penerapan Mesin Pemotong Padi (Power rice cutter) pada Kelompok Tani Padi Di Kelurahan Banyorang Kabupaten Bantaeng. Abdi Techno, 4(2), 89–95. https://doi.org/10.70124/abditechno.v4i2.1361