Edukasi dan Pendampingan Penelitian Mengenai Rantai Nilai Komoditas Bawang Merah di Desa Batu Noni, Kecamatan Anggeraja
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan merupakan daerah yang dominasi penduduknya bekerja pada sektor pertanian dengan sektor unggulan komoditi bawang merah. Berdasarkan data dari kementrian pertanian tahun 2020, Kabupaten Enrekang saat ini menempati posisi ke-5 nasional, sebagai daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia setelah Kabupaten Brebes, Nganjuk, Bima dan Solok. Namun potensi unggulan tersebut tidak diimbangi dengan tingkat kesejahteraan petani yang diakibatkan rendahnya posisi tawar petani. Faktor-faktor utama yang mengakibatkan rendahnya posisi tawar petani seperti kurangnya akses serta jaringan pasar, tertutupnya akses informasi harga pasar dan minimnya penguasaan teknologi. Program kerja ini dilaksanakan selama 1 hari dengan menggunakan metode wawancara dan edukasi terhadap petani bawang mengenai masalah yang dihadapi oleh para petani sebagai bentuk pendampingan terhadap penelitian mengenai rantai nilai bawang merah. Hasil dari analisis adalah temuan studi berisi fakta-fakta di lapangan yang bermuara akhir pada sebuah kesimpulan yang merupakan jawaban tujuan kegiatan yaitu menganalisa permasalahan rantai nilai komoditas bawang di Kabupaten Enrekang nilai pemasaran di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Hasil pengabdian ini kemudian akan dilanjutkan sebagai penelitian oleh tim dari Teknik Industri Universitas Hasanuddin sebagai bentuk tindak lanjut dalam merumuskan model rantai nilai yang tepat.