Application of Aloe Vera Gel as an Edible Coating at Jackfruit
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Jackfruit has a short shelf life, can only last between 2-3 days at room temperature. Several ways can be done to maintain the shelf life of jackfruits, such as storage in the cold room, pressurized space, or modification of the atmosphere of the room. But this method requires expensive operational costs. The purpose of this study was to examine the effect of using aloe vera gel as an edible coating to be applied to the jackfruit. The study was conducted with the stages of making aloe vera gel as an edible coating, coating the edible coating on the sample, then the sample was stored at 10 and 29oC for 10 days. The research parameters observed were water content, texture, and color. The results showed that the water content of jackfruit could be maintained using an edible coating. The shelf life of jackfruit was longer stored at 10oC than stored at 29oC. The best edible coating results obtained on the treatment of aloe vera gel with a concentration of 0.5% CMC because it can inhibit the increase in water content, maintain texture, and the color of jackfruit is still like fresh fruit. To improve the results of this study, it is necessary to conduct further research by examining the effect of aloe vera gel on the taste and aroma of jackfruit.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
-
Amalia, K. D., & Susanto, W. H. (2017). Pembuatan Lempok Nangka (Artocarpus Heterophyllus) (Kajian Tingkat Kematangan Buah Nangka Bubur dan Konsentrasi Maizena terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, Organoleptik). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(3), 38-49.
Ansar, & Nazaruddin. (2018). Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Dodol Nangka di Desa Suranadi Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 2(2), 135-141.
Ansar, Cahyawan, & Safrani. (2012). Karakteristik Pengeringan Chips Mangga Menggunakan Kolektor Surya Kaca Ganda. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 23(2), 153-157. doi:10.6066/jitp.2012.23.2.153.
AOAC. (2016). Official Methods of Analysis. 20th ed. . Washington: Association of Official Analytical Chemists.
Avivi, S., Soedarmo, S. H., & Prasetyo, P. A. (2013). Multiplikasi Tunas dan Aklimatisasi Tiga Varietas Pisang: Raja Nangka, Kepok dan Mas. Jurnal Hortikultura Indonesia, 4(2), 83-89.
Bourtoom, T. (2008). Edible Films and Coatings: Characteristics and Properties. International Food Research Journal., 15(3), 237-248.
Fitantri, A. L., Parnanto, N. R., & Praseptiangga, D. (2014). Kajian Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Fruit Leather Nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan Penambahan Karaginan. Jurnal Teknosains Pangan, 3(1), 26-34.
Injilauddin, A. S., Lutfi, M., & Nugroho, W. A. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu pada Proses Ekstraksi Pektin Dari Kulit Buah Nangka (Artocarpus Heterophyllus). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 3(3), 280-286.
Kasfillah, Sumarni, W., & Pratjojo, W. (2013). Karakterisasi Edible Film dari Tepung Biji Nangka dan Agar-Agar sebagai Pembungkus Jenang. Indonesian Journal of Chemical Science, 2(3), 241-246.
Marpaung, D. A., Susilo, B., & Argo, B. D. (2015). Pengaruh Penambahan Konsentrasi CMC dan Lama Pencelupan pada Proses Edible Coating Terhadap Sifat Fisik Anggur Merah (Vitis vinifera L.). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 3(1), 67-73.
Nurfauzi, S., Sutan, S. M., Argo, B. D., & Djoyowasito, G. (2018). Pengaruh Konsentrasi CMC dan Suhu Pengeringan terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Degradasi pada Plastik Biodegradable Berbasis Tepung Jagung. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 6(1), 90-99.
Praseptiangga, D., Aviany, T. P., & Parnanto, N. H. (2016). Pengaruh Penambahan Gum Arab terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Fruit Leather Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 9(1), 71-83.
Putria, V., & Utomo, A. R. (2019). Pengaruh Penambahan Kappa-Karagenan terhadap Karakteristik Fisikokimia Bumbu Rawon Lembaran Berbasis CMC-Maizena. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 8(1), 51‐57.
Rizal, S., Sumarlan, S. H., & Yulianingsih, R. (2013). Pengaruh Konsentrasi Natrium Bisulfit dan Suhu Pengeringan terhadap Sifat Fisik-Kimia Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 1(2), 1-10.
Saputra, Z. D., Faradilla, F., & Ansharullah. (2019). Pengaruh Penambahan Sari Wortel (Daucus Carota) terhadap Nilai Organoleptik dan Kandungan Gizi Sari Nabati Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 4(5), 2500-2512.
Siti, N., Agustina, A., & Nurhaini, R. (2016). Penetapan Kadar Vitamin C pada Jerami Nangka (Artocarpus heterpophyllus L.). Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 2(1), 1-5.
Sudajanaa, F. L., Utomoa, A. R., & Kusumawati, N. (2013). Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi Na-CMC terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Es Krim Sari Biji Nangka. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 12(1), 47-54.
Triwarsita, W. A., Atmaka, W., & Muhammad, D. A. (2013). Pengaruh Penggunaan Edible Coating Pati Sukun (Artocarpus Altilis) dengan Variasi Konsentrasi Gliserol sebagai Plasticizer terhadap Kualitas Jenang Dodol selama Penyimpanan. Jurnal Teknosains Pangan, 2(1), 124-132.
Wijayanti, A. Y., Susanto, W. H., & Wijayant, N. (2017). Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Nangka Bubur (Artocarpus heterophyllus) dan Proporsi Gula terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Lempok Nangka Bubur. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(4), 20-30.
Wulandari, D. M., Saktihono, P. I., & Susilowati, T. (2016). Kajian Pemanfaatan Biji Nangka dengan Plasticizer Gliserin dari Minyak Jelantah sebagai Bahan Pembuatan Edible Coating. Jurnal Reka Pangan, 11(2), 1-9.